Senin, 03 Juli 2023

YANG SELALU ADA (BAGIAN 2)

Bagi Lestari, cinta adalah salah satu kekuatan untuk ia menegakkan kaki dengan tegap di bumi ini. Belakangan ia sering merenungi perasaannya sendiri. Memang sering ia melakukan itu. Tapi untuk kali ini, setelah perjalanan puluhan tahun yang melelahkan, ini merupakan sebuah perenungan yang panjang. Perenungan atas kesalahan, atas keinginan, atas kelalaian, atas usaha dalam memahami perasaannya.

Sebuah ungkapan dari seorang penulis yang pernah ia baca dari sebuah buku, bahwa perasaan itu seperti laut, jika sudah tidak terkendali akan menghancurkan. Kalimat itu terus menerus terngiang dalam ingatan lestari. Mengusik memori dalam pikirannya yang kini ia harus renungi.

Lestari telah tiba disebuah persinggahan tempat ia biasa membunuh waktu dengan ditemani pemikiran-pemikirannya. Lengkaplah sudah rasa di hari ini, pikir Lestari. Langkah kaki nya lunglai memikirkan perasaannya. Ia terjebak dalam imaji hatinya sendiri. Kini ia tidak bisa lagi menyadari apa yang ia rasa sesungguhnya.

Mungkin saja, ia hanya jatuh cinta pada imajinasinya sendiri, pikir Lestari. Imajinasi tentang seseorang yang ada dipikirannya saat ini. Bukan jatuh cinta secara penuh, secara nyata. Oleh karena itu, ia tersiksa setiap kali kenyataan yang ada tidak sesuai dengan adegan dikepalanya. Membuat hatinya lebih patah dari patah hati.

Angin sore hari itu sangat sepoi-sepoi. Pikiran Lestari seperti biasa melanglangbuana. Lestari menghela nafas panjang. Cinta yang telah jatuh di dadanya menancap dan ia tak bisa lagi mengelak. Sepanjang waktu ia hanya memikirkan seseorang yang ada dikepalanya….


Jembatan Sungai Kapuas, Pontianak-Kalbar


Tidak ada komentar: